Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan ada 5 lima poin penting dalam pengembangan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM). “Pertama, produk usaha kecil menengah harus mampu meningkatkan keterampilan dan inovatif,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 17 November 2021.
Kedua, produk kreatif itu juga perlu pertahankan kualitas dan produk dengan branding supaya lebih menarik perhatian pasar. Ketiga, produk itu pun harus efisiensi biaya operasional dan pemanfaatan teknologi produksi. Selanjutnya, perlu pula versifikasi produk untuk kolaborasi pemasaran. Kelima, industri kecil menengah perkuat strategi digital marketing dan online di dalam dan luar negeri.
“Kami bersama Swiss German University, bisa ikut bantu memfasilitasi 5 poin tadi. Ini yang kami harapkan dari aplikasi Bintang Gemilang, mudah mudahan produk bapak ibu bisa menjangkau pasar lebih luas lagi,” kata Ahmed Zaki.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Kementerian Riset Teknologi Pendidikan dan Kebudayaan bekerja sama mendukung kualitas produk anak Indonesia. Pemerintah itu pun bekerja sama dengan Swiss German Universities. Ahmed Zaki merasa bersyukur turut barpartisipasi membangun kualitas UMKM Kabupaten Tangerang.
Beberapa produk unggulan di Kabupaten Tangerang adalah produk makanan, merchandise, tas, sepatu, kaos sampai baju. Ahmad Zaki mengatakan penting sekali para pengusaha mengikuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk Engembangan UMKM/IKM unggulan daerah menjadi lebih besar lagi.
Dipamerkan di Dubai dan Busan, Korea Selatan. Keberhasilan mengekspor produk UMKM Kabupaten Tangerang ke dua pasar luar negeri itu berkat program Inkubator Bisnis dan Teknologi Digital Marketing Center (IBT DMC).
Salah satu produk unggulan di Kabupaten Tangerang adalah produk makanan, merchandise, tas, sepatu, kaus sampai baju.
Ahmed Zaki berharap Swiss German University bisa terus membangun kapasitas dan volume UMKM/IKM Kabupaten Tangerang. Dia berharap program kolaborasi ini jangan puas setelah berhasil mengekspor produk UMKM Kabupaten Tangerang di Dubai dan Korea Selatan saja. Harus ada pasar lain yang menjadi proyeksi dari produk UMKM Tangerang.
“Jangan berhenti si sini, tahun depan semoga lebih banyak dan sempurna lagi produknya, supaya bisa bersaing dan menggaet pasar seluasnya di dunia internasional,” ujarnya.
Rektor Swiss German University, Filiana Santoso mengaku bangga terlibat dalam program kolaborasi akademisi, bisnis dan government (ABG) ini.
Program kolaborasi Pemkab Tangerang dan SGU ini juga sedang mempersiapkan ekspor pelepah pisang ke Eropa. Jadi pelepah pisang ini dicari untuk mengawetkan dan menyimpan produk Wine supaya lebih bagus kualitasnya. UMKM/IKM di Kabupaten Tangerang dilibatkan dalam memenuhi pasar pelepah pisang ke Eropa. Pemkab Tangerang dan SGU melatih pelaku UMKM/IKM untuk bisa mengemas pelepah pisang yang sesuai dengan keinginan pasar Eropa.
Ketua Tim Kerja Akselerasi Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ahmad Adhitya mengatakan program ini menunjukkan kampus berkontribusi kepada masyarakat, khususnya dalam pembangunan dan pemberdayaan UMKM/IKM. “Program Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka ini membiayai program, Kemendikbud ingin terlibat langsung dari sisi SDM dan proses pendanaannya,” katanya.
Adhitya menyampaikan program ini dipastikan akan berlanjut tahun depan dan sudah dianggarkan dana sekitar Rp 1,2 triliun, lebih besar dari tahun sebelumnya. Dengan potensi pendanaan yang lebih besar itu, Adhitya berharap nanti makin banyak keterlibatan kampus dalam program ini.