Momen Haru Apriyani Rahayu Cium Kaki Ayahnya Usai Raih Emas di Olimpiade Tokyo

Pebulutangkis Apriyani Rahayu tidak bisa menyembunyikan rasa harunya setelah akhirnya bertemu dengan sang ayah, Amiruddin Pora. Momen ini menjadi pertemuan pertama dengan sang ayah, setelah Apriyani meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii.

Saat hadir sebagai bintang tamu dalam acara Rosi, yang diunggah ulang di kanal YouTube Kompas TV pada Jumat, 13 Agustus 2021, Apri diberi kesempatan untuk menghubungi ayahnya melalu sambungan telepon. Ia kemudian bercakap-cakap dengan ayahnya yang mengaku sedang berada di rumahnya di Konawe, Sulawesi Tenggara. “Pastilah kangen banget, paling ya setelah di sini semua urusan selesai, pasti pulang ke rumah,” ujar Apri kepada Rosi.

Usai Apri memberi jawaban itu, Rosi tiba-tiba menyampaikan Apri bisa bertemu dengan ayahnya sekarang juga. Amiruddin berjalan dengan membawa sebuah kotak besar, masuk ke dalam studio. Melihat itu Apri terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa, selain tersenyum lebar dan menghampiri ayahnya. “Iya ini kado ulang tahun kamu,” ujar Amiruddin menjawab pertanyaan Apri.

Apri kemudian langsung sujud dan mencium kaki ayahnya sambil menangis terharu. Melihat putrinya bersujud, Amiruddin terduduk dan memeluk putrinya. Ia menciumi kepala Apri yang tidak sanggup berkata-kata dan hanya menangis. “Alhamdulillah,” ujar Amiruddin sambil memeluk putrinya.

Rekan Apri, Greysia Polii sempat pindah ke tempat duduk Apri dan ikut menenangkan rekannya. Amiruddin mencoba mengajak Apri yang tidak kuasa menahan haru dan terus menangis untuk berdiri. Ketika akhirnya bisa berdiri, Apri tidak melepaskan pelukan erat untuk ayahnya sambil terus menangis.

Setelah bisa menguasai dirinya, Apri kemudian melepaskan pelukannya dan mendapat ciuman dari ayahnya. Greysia juga dengan sigap mengambilkan tissue untuk diberikan kepada Apri. “Kos masih lemes ya,” ujar Apri menanggapi pertemuan itu.

Ketika ditanya oleh Rossi apa yang dibawa Amiruddin untuk anaknya, ia menjawab, “Ini raket pertamanya dia latihan bulu tangkis.” Raket yang dimaksud Amiruddin merupakan kayu pemukul yang ujungnya diberi papan. Raket ini biasa digunakan Apri kecil untuk bermain bulu tangkis bersama teman-temannya.

Greysia / Apriyani mendapatkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Menurut Amiruddin, putri semata wayangnya itu mulai mengenal olahraga bulu tangkis sebelum masuk sekolah dasar. Kesukaan bungsu dari empat bersaudara pada olahraga tepok bulu itu tertular dari ibunya, Sitti Jauhar. Istri Amiruddin yang meninggal pada 2015 itu memang menggemari olahraga bola voli, tenis meja dan bulu tangkis.

Apriyani Rahayu sempat berhenti bermain bulu tangkis. Ia memilih mengikuti tiga saudara laki-lakinya yang menyukai olahraga beladiri asal Korea, Tae Kwon Do. “Perawakannya tomboi kan, karena dia memang satu-satunya perempuan. Jadi waktu kecil karena selalu ikut kakak-kakaknya sampai berkelahi, jadi saya bilang tidak boleh begini terus, jadi saya fokuskan dia untuk main bulu tangkis saja,” ungkap Amiruddin.

DEWI RETNO

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *