Harita Nickel Lestarikan Pulau Obi

Pulau Obi merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal karena memiliki objek wisata pantai sangat menarik. Bahkan pengunjungnya tidak hanya berasal dari dalam kota saja melainkan juga mancanegara. Namun sayangnya pencemaran laut di Pulau Obi membuat pemandangannya menjadi tidak menarik. Untuk mewujudkan agar pemandangannya bisa menarik lagi perusahaan tambang Harita Nickel tergugah hatinya ikut andil dalam melestarikan lingkungan sekitar dengan cara membuat rumah Karang kubus berongga. Nantinya rumah Karang itu akan disusun secara rapi di dasar laut sehingga bisa menimbulkan kesan yang lebih menarik. Tidak hanya akan membuat tampilannya lebih menarik saja namun penggunaan rumah Karang kubus berongga itu juga menyebabkan terumbu karang bisa tumbuh dengan baik dan terbebas dari berbagai macam penyakit.

5 Jenis Pencemaran Laut yang Terjadi di Pulau Obi

Di Pulau Obi sendiri terdapat 5 jenis pencemaran laut yang hampir sebagian besar memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekosistem di dalamnya. Adapun 5 jenis pencemaran laut yang terjadi di Pulau Obi seperti berikut ini.

  • Eksploitasi Iklan

Eksploitasi ikan termasuk ke dalam bentuk pencemaran lingkungan di laut yang kerap terjadi di Pulau Obi. Hal itu bisa terjadi dikarenakan para nelayan menangkap ikan dengan cara merusak regenerasi makhluk hidup lainnya  memakai peledak dan zat kimia. Tentunya jika regenerasi makhluk hidup yang ada di dalam laut itu jumlahnya sedikit maka beresiko mengalami kepunahan. Bukan hanya itu saja namun penangkapan ikan secara berlebihan juga dapat merusak keberlangsungan hidup ekosistem lainnya.

  • Kerusakan Terumbu Karang

Umumnya kerusakan terumbu karang yang ada di pulau Obi itu disebabkan karena para nelayan menangkap udang menggunakan pukat harimau. Memang benar alat ini sangat efektif digunakan untuk menangkap udang namun juga dapat memberikan dampak negatif di mana semua benda di dasar laut termasuk terumbu karang akan rusak. Perlu diketahui bahwa cara pukat harimau itu merusak terumbu karang yaitu lubang bukaan jaringnya yang memiliki bobot hingga berton-ton. Dengan begitu menyebabkan timbulnya lubang galian yang cukup besar sehingga pada saat diseret kapal maka batuan di laut juga ikut dan menjadi rusak.

  • Tumpahan Minyak 

Pencemaran laut berikutnya yang terjadi di Pulau Obi adalah tumpahan minyak. Biasanya tumpahan minyak ini berasal dari kapal yang mengangkut bahan tambang, oli atau bahan bakar lainnya mengalami kebocoran. Tentunya ketika laut sudah terkena tumpahan minyak membuat airnya tidak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bukan hanya itu saja namun air laut yang sudah terkena tumpahan minyak juga sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup biota laut laut di dalamnya. Bahkan yang lebih parahnya terumbu karang akan mengalami kerusakan dikarenakan pencemaran limbah dari tumpahan minyak tersebut.

  • Eutrofikasi

Eutrofikasi merupakan pencemaran laut yang terjadi pada saat adanya kelebihan nutrisi kimia berupa nitrat dan fosfat di dalam air. Kondisi itulah yang mengakibatkan terjadinya polusi nutrisi. Dampak yang dihasilkan dari pencemaran ini yaitu bisa menurunkan kadar oksigen dan kualitas air. Selain itu eutrofikasi ini juga memberikan dampak air laut tidak layak untuk dihuni berbagai jenis ikan sehingga akan mempengaruhi proses perkembangbiakannya.

  • Pengasaman Laut 

Perlu diketahui bahwa laut memiliki fungsi penting sebagai reservoir alami untuk menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi. Akan tetapi ketika kadar karbon dioksida di atmosfer mengalami peningkatan, air  menjadi bersifat asam sehingga menyebabkan pengasaman laut. Diketahui hingga saat ini belum ada satupun ilmuwan yang mampu mengungkapkan apa dampak dari pencemaran laut itu. Namun ada kekhawatiran jika pengasaman laut bisa mengakibatkan pembubaran struktur kalsium karbonat dan mempengaruhi pembentukan cangkang pada kerang.

Demikianlah ulasan singkat tentang jenis-jenis pencemaran laut yang ada di pulau Obi. Dikarenakan pencemaran laut ini sangat berbahaya maka perlu segera ditindaklanjuti dan dicari pencegahannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *